Perkuat Sinergi dengan Industri, UPH Jalin Kerja Sama dengan KADIN Indonesia.

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Kerjasama ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan pada Selasa, 7 Maret 2023 di Menara KADIN, Jakarta.  

Kolaborasi dunia pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) termasuk Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM) sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha. Penguatan program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diharapkan mampu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan sistem link and match. 

Penandatanganan MoU yang dilaksanakan dengan 14 universitas di Indonesia ini merupakan bagian dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bidang Ketenagakerjaan 2023 yang diselenggarakan  oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker RI), dan KADIN. Penandatangan MoU antara UPH dan Kadin dilakukan oleh Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., selaku Rektor UPH dan secara virtual oleh M. Arsjad Rasjid P.M selaku Ketua Umum KADIN Indonesia.  

Meresponi positif kerja sama UPH bersama KADIN, Rektor UPH menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi dan misi UPH untuk mencetak lulusan-lulusan profesional yang unggul dan siap berkontribusi di DUDI. 

“Kerja sama dengan KADIN menjadi pencapaian yang sangat baik bagi UPH karena hal ini sejalan dengan orientasi kami yang berfokus pada DUDI. Hal ini kami juga wujudkan melalui berbagai upaya untuk menjalin kerja sama dengan para pelaku industri. Melalui kerja sama ini, kami memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mendapatkan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan terkemuka, sehingga pada waktu mereka selesai lulus kuliah, mereka sudah siap untuk terjun di dunia kerja, baik sebagai profesional maupun pengusaha.” jelas Rektor UPH. 

Bentuk kerja sama antara KADIN dengan UPH yang telah disepakati antara lain Pembekalan Karier, Kesempatan Magang bagi para mahasiswa, Kesempatan Kerja bagi alumni, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 

Dalam acara tersebut, M. Arsjad Rasjid P.M. menyampaikan pentingnya link and match antara institusi pendidikan dengan dunia usaha untuk menekan tingkat pengangguran. Ia menjelaskan bahwa saat ini penduduk Indonesia usia produktif jumlahnya sangat besar, yaitu mencapai 69 persen dari total populasi. Namun, sayangnya masih banyak yang belum terserap di dunia kerja.  

“Lulusan universitas masih menjadi salah satu kontributor pengangguran terbuka dengan kontribusi mencapai 8 persen pada Agustus 2022. Hal tersebut terjadi karena adanya skill gap antara kebutuhan industri dengan kapasitas lulusan perguruan tinggi dan vokasi Indonesia yang kurang terhubung satu sama lain alias kurang link and match. Kerja sama dengan universitas seperti ini menjadi bentuk sinergi dunia usaha dan dunia pendidikan untuk bersama membangun SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” kata Arsjad.  

Dr. Hj. Ida Fauziyah, M. Si., selaku Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) turut menyampaikan bahwa kondisi ketenagakerjaan Indonesia mengalami tren yang positif di mana per Agustus 2022 tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 5,83 persen dibanding periode yang sama sebelumnya yaitu 7,2 persen akibat pandemi Covid-19.  

“Penurunan ini merupakan hasil gotong royong kita di seluruh sektor ketenagakerjaan. Selanjutnya, kita harus meningkatkan kolaborasi dan sinergi antara DUDI dan juga dunia pendidikan. Kami mengapresiasi adanya MoU dengan beberapa universitas di Indonesia ini dengan tujuan agar segala tantangan yang akan kita hadapi kelak dapat kita responi dengan cepat. Pelatihan vokasi dan sertifikasi yang akan diadakan juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan DUDI sehingga dapat menurunkan angka pengangguran,” jelas Dr. Ida. 

Kolaborasi antar dunia usaha dan dunia pendidikan ini juga semakin diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Turut memberikan sambutan, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI) menyatakan, bahwa ia sangat mengapresiasi inisiatif KADIN dan universitas untuk mengimplementasikan gerakan revitalisasi pendidikan vokasi dalam peningkatan produktivitas usaha. 

“Saya mengapresiasi inisiatif KADIN dan juga universitas-universitas di Indonesia yang telah melaksanakan Rakernas ini, khususnya sebagai implementasi Perpres No. 68 tahun 2022. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mewujudkan SDM yang kompeten, cepat diserap pasar kerja, dan dapat mampu berwirausaha. Untuk mewujudkannya, kita harus memperkuat upaya penguatan vokasi. Penting bagi kita untuk kolaborasi dengan dunia pendidikan dan menganut sistem link and match. Para pelajar vokasi harus mendapatkan pengalaman magang yang bermakna dan bermanfaat untuk karier mereka, kurikulum harus dibuat sama dengan dunia industri untuk memastikan materi yang diajarkan di kelas sesuai dengan tren terbaru dunia industri. Pada saat yang sama, guru dan dosen juga harus mendapatkan update tentang kebutuhan dunia kerja,” ungkapnya.  

UPH akan terus bersinergi dengan pemerintah dan berbagai perusahaan baik di dalam maupun luar negeri untuk memberikan pendidikan vokasi yang mampu memastikan lulusannya dapat menjadi “The Great Achiever”, tenaga profesional unggul dan wirausahawan yang terampil.  

Mari bergabung bersama UPH, untuk mempersiapkan diri Anda menjadi peraih prestasi terbaik dan siap menjadi lulusan profesional yang unggul dan berdampak. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant 0811-1709-901 atau daftar di sini.