NEWS & PUBLICATION

Dari Kain Bekas hingga Wadah Inkubasi Talenta: Kisah Dua Tim Mahasiswa UPH yang Berdampak Lewat P2MW 2025 

17/10/2025 Pencapaian

Dari Kain Bekas hingga Wadah Inkubasi Talenta: Kisah Dua Tim Mahasiswa UPH yang Berdampak Lewat P2MW 2025 

Dua tim mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil meraih pendanaan dengan total sebesar Rp26.750.000 melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek RI). Kedua tim tersebut menampilkan ide bisnis yang inovatif di bidang berbeda, yakni Versa Memory pada kategori Industri Kreatif, Seni, dan Budaya; serta Zephyrs Official di kategori Jasa, Pariwisata, dan Perdagangan. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen UPH dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan, semangat inovasi sosial, berpikir kreatif, dan mampu menghasilkan solusi nyata bagi masyarakat. 

P2MW merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kemendiktisaintek RI, yang bertujuan membangun ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi. Melalui dukungan pendanaan, pelatihan, dan pendampingan intensif, program ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis yang berkelanjutan sekaligus memperoleh pengalaman langsung dalam praktik wirausaha. 

Dalam pelaksanaannya, P2MW membagi peserta ke dalam dua kategori pengembangan usaha, yaitu Tahapan Awal dan Tahapan Bertumbuh. Tahapan Awal ditujukan bagi usaha yang baru dirintis atau berjalan kurang dari enam bulan, dengan kriteria sudah memiliki prototipe produk, hasil survei validasi masalah dan solusi (problem-solution fit), serta rencana keuangan dasar. Sementara itu, Tahapan Bertumbuh diperuntukkan bagi usaha yang telah berjalan lebih dari enam bulan atau pernah mengikuti P2MW sebelumnya, dengan indikator telah memiliki penjualan, laporan keuangan, serta validasi pasar (product-market fit). 

Setelah melalui proses seleksi ketat pada 5 Mei-6 Juni 2025, dua tim mahasiswa UPH di bawah bimbingan Apriani Simatupang, S.E., M.M., dosen dari Program Studi (Prodi) Manajemen UPH, berhasil terpilih mewakili kedua kategori tersebut dan resmi diumumkan sebagai penerima pendanaan pada 10 Juli 2025. Berikut kisah inspiratif di balik inovasi mereka. 

  1. Kategori Tahapan Awal “Versa Memory”: Transformasi Kain Bekas Jadi Produk yang Bermakna Berawal dari keprihatinan terhadap limbah kain dan pakaian bekas yang kerap berakhir tanpa nilai guna, tim mahasiswa UPH menghadirkan solusi kreatif melalui Versa Memory—sebuah brand upcycling yang memadukan prinsip keberlanjutan dengan nilai emosional. 

Melalui Versa Memory, Claudia Cindy Hariyanto, Michella Chelsy, Ferrencya, Cindy Christina, mahasiswi Prodi Manajemen UPH angkatan 2023, bersama Skolastika Caitlynn Yoha (Desain Komunikasi Visual 2022), mampu mengubah kepedulian sederhana menjadi ide bisnis kreatif, penuh makna, dan ramah lingkungan. 

Cindy menjelaskan bahwa Versa Memory memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai produk personal, seperti memory blanket, memory pillow, dan memory doll, yang terbuat dari kain perca—sisa potongan kain yang biasanya berasal dari proses produksi pakaian, kain, atau kerajinan tangan lainnya milik pelanggan. Setiap produk dikerjakan dengan sentuhan pribadi, mengubah kain-kain tersebut menjadi sebuah wadah kenangan yang sarat makna dan emosional bagi pemiliknya. Dengan konsep ini, Versa Memory berhasil menggabungkan keberlanjutan dan nilai sentimental dalam sebuah karya unik yang penuh arti. 

Dengan dukungan pendanaan sebesar Rp12.050.000 dari P2MW 2025, tim ini berencana memperluas kapasitas produksi, mengoptimalkan strategi pemasaran digital, dan menghadirkan lebih banyak variasi desain agar produk mereka semakin menarik dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas— mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, hingga komunitas dan institusi. 

“Kami ingin Versa Memory berkembang menjadi brand sustainable yang dikenal luas dan menginspirasi banyak orang untuk mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermakna,” ucap Cindy. 

  1. Kategori Tahapan Bertumbuh “Zephyrs Official”: Kembangkan UMKM dan Keterampilan Mahasiswa 

Ide bisnis Zephyrs Official lahir dari kepekaan terhadap dua kebutuhan yang saling melengkapi. Di satu sisi, banyak pelaku UMKM menghadapi tantangan dalam mencari host atau tenaga pemasaran yang mampu membantu mereka menjangkau konsumen melalui live streaming. Di sisi lain, banyak mahasiswa ingin memperoleh penghasilan tambahan sekaligus mengasah keterampilan digital. Dari sinilah lahir gagasan untuk menghadirkan solusi yang memberikan manfaat bagi keduanya. 

Neng Elen Berlian, Higea Rona Kirana, Silva Sasi Nabila (Manajemen 2023), dan Melvin Widana (Manajemen 2024) menggagas Zephyrs Official sebagai hybrid agency berbasis sistem inkubasi talenta. Melalui kreativitas dan semangat kolaboratif, tim ini menghadirkan wadah yang mempertemukan pelaku UMKM dan mahasiswa dalam ekosistem ekonomi digital yang saling memberdayakan. 

Melalui platform ini, UMKM mendapatkan dukungan dalam branding, strategi pemasaran digital, serta distribusi produk melalui media sosial dan sesi live streaming. Sementara itu, mahasiswa dibina melalui pelatihan, modul pembelajaran, dan sesi mentoring agar siap menjadi content creator profesional. 

Elen menjelaskan bahwa keunggulan utama Zephyrs Official terletak pada pendekatan bisnis inkubasi. Berbeda dari agensi pada umumnya yang hanya bekerja sama dengan influencer populer, Zephyrs membuka ruang bagi mahasiswa yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan sistem pelatihan yang terstruktur, para mahasiswa dibentuk menjadi kreator yang profesional, konsisten, dan mampu menghasilkan konten berkualitas—tanpa membebani UMKM dengan biaya tinggi. 

Dengan dukungan pendanaan sebesar Rp14,7 juta, tim Zephyrs Official berencana mengembangkan program pelatihan lanjutan, memperluas produksi konten, serta memperkuat legalitas usaha agar dapat terus bertumbuh dan memberikan dampak nyata bagi mahasiswa maupun pelaku UMKM di era ekonomi digital. 

“Harapan kami, Zephyrs Official bisa memberi dampak ganda, yaitu memberdayakan mahasiswa agar siap bersaing di dunia digital, sekaligus membantu UMKM bertumbuh dan berkontribusi bagi perekonomian lokal,” tutur Elen. 

Melalui inovasi seperti Versa Memory dan Zephyrs Official, mahasiswa UPH membuktikan bahwa kreativitas dapat menjadi sarana untuk melayani dan membawa perubahan. Mereka tidak hanya berpikir kritis dan adaptif terhadap tantangan zaman, tetapi juga berani menciptakan solusi yang bermanfaat bagi sesama. Inilah wujud nyata dari semangat UPH dalam membentuk generasi yang takut akan Tuhan, unggul, dan berdampak bagi masyarakat serta dunia.