NEWS & PUBLICATION

Duta Besar Indonesia untuk Austria Sampaikan Kuliah Umum Kepada Mahasiswa HI UPH

09/06/2015 Uncategorized

Duta Besar Indonesia untuk Austria Sampaikan Kuliah Umum Kepada Mahasiswa HI UPH

cost

Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP UPH mengundang Duta Besar Indonesia untuk Austria, H. E. Rachmat Budiman, S.H., untuk menyampaikan kuliah umum bertajuk Kejahatan Transnasional.

Dubes Indonesia untuk Austria, H.E. Rachmat Budiman, S.H., sedang  menyampaikan kuliah umum di UPH

 

 

Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP UPH mengundang Duta Besar Indonesia untuk Austria, H. E. Rachmat Budiman, S.H., untuk menyampaikan kuliah umum bertajuk Kejahatan Transnasional, kepada mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) pada 5 Juni 2015 pukul 10.30 di kampus UPH Karawaci.

 
 

Menurut Ketua Jurusan HI UPH, Susy Tekunan, MBA., MA., kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan perspektif internasional langsung dari praktisi kepada mahasiswa HI. ?Melalui tema yang diangkat, diharapkan mahasiswa dapat mengerti posisi Indonesia di tengah isu internasional,? jelas Susy. Kuliah umum ini dihadiri oleh 82 mahasiswa HI, khususnya yang sedang mengikuti kelas Comparative Foreign Policy dan Indonesian Foreign Policy sehingga topik ini sangat relevan dengan apa yang dipelajari mahasiswa di kelas.

 
 

Dalam pemaparannya, Dubes Rachmat Budiman menyampaikan beberapa isu yang termasuk pada Transnational Organized Crime (TOC), diantaranya isu senjata nuklir maupun tenaga nuklir yang digunakan untuk tujuan non-militer, pembangunan dan pengelolaan green industry, narkoba dan eksekusi hukuman mati yang sedang hangat dibicarakan saat ini, pemancingan illegal, perdagangan dan penyelundupan manusia. Salah satu isu terbaru adalah penyelundupan etnik Rohingya dari Rakhine, Myanmar, dengan tujuan utama Malaysia untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Pemerintah Thailand kemudian membongkar penyelundupan manusia sehingga kapal mendarat di Aceh atau Malaysia. PBB bahkan menggolongkan Rohingya sebagai minoritas yang paling tertindas di dunia. (bbc.co.uk)

 
 
Suasana Kuliah Umum di UPH Karawaci
 
Salah satu mahasiswa HI UPH mengajukan pertanyaan kepada Dubes
 
 
 

Menanggapi isu Rohingya, Dubes menegaskan perlunya sikap kehati-hatian dari pemerintah. ?Perlu kehati-hatian bagi Pemerintah Indonesia karena tidak mungkin mengatasi isu ini sendiri. Dibutuhkan kerjasama dengan masyarakat internasional. Selain itu, dengan menerima etnik Rohingya di Aceh, Indonesia sebenarnya telah melakukan hal yang melebihi tanggung jawab negara. Walaupun Indonesia siap, namun tetap harus didukung negara lain,? tegas Dubes. Dubes juga menambahkan bahwa sebagai negara yang tidak meratifikasi konvensi pengungsi PBB tahun 1951, Indonesia tidak bertanggung jawab untuk menerima pengungsi yang berada dalam wilayah RI.

 

Sementara itu, menurut Susy Tekunan, mayoritas mahasiswa HI tertarik dengan hal yang berkaitan dengan pemerintahan berskala global dan juga untuk mengejar karir diplomatik. ?Kuliah umum ini memberi perspektif langsung terhadap isu hangat yang sangat relevan dengan kepentingan politik dan nasional Indonesia sesuai dengan yang sedang dipelajari mahasiswa pada semester ini,? tutup Susy. (el)

 
 
 
UPH Media Relations