Tiga mahasiswa jurusan Menejemen UPH angkatan 2009, mengikuti program student exchange ke Hogeschool Van Amsterdam, Belanda, pada semester genap 2011/2012 lalu. Mereka adalah Jessica Adelaide, Ressa Dwihartono dan Kevin Johannes Anton. Banyak hal yang mereka dapatkan melalui program student exchange ini, terutama pengalaman belajar bersama dosen dan mahasiswa internasional, mengembangkan wawasan dalam bidang academik, networking, social life dan tourism.
Berikut ini pengalaman mereka:
“Belajar di luar negri memang mimpi saya,” kata Jessica Adelaide, Manajemen, 2009. “Saya percaya, belajar di luar negeri dapat menambah wawasan mengenai budaya, pengetahuan dan lain-lain. Selain itu saya suka jalan-jalan, dan Eropa salah satu tujuan yang pas buat saya, “tambahnya.
Pengalaman yang paling berharga yang ia dapatkan selama program adalah tinggal bersama dan memiliki teman-teman dari seluruh dunia, seperti Belanda, Spanyol, Amerika, Denmark, Jerman, Singapura dan Rusia. Juga dalam kesempatan tugas kelompok di kampus, ia memiliki kesempatan bekerja sama dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan mendapat nilai bagus.
“Saya ingat saat pelajaran Integrated Marketing Communication, saya adalah satu-satunya murid yang tidak tahu tentang iklan yang dibicarakan dosen. Tetapi akhirnya saya bisa mempelajari bagaimana titik pandang Eropa dalam membuat iklan dengan demikian, saya belajar banyakmengenai manajemen pemasaran. Selain itu, saya bisa belajar bagaimana MIC aplikasinya di Belanda dan nilai yang saya dapat juga baik, “kata Jessica.
|
 |
Jessica |
Selain manfaat akademis, Jessica memperoleh pengalaman berharga lainnya, seperti bergabung dengan PPI Amsterdam (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amsterdam).
“Di sana saya dipercaya untuk mengadakan acara seperti menyambut mahasiswa baru (2011-2012) dan acara olahraga tahunan. Ini memberi saya lebih banyak pengalaman dalam organisasi luar negeri. Selain itu aku juga punya kesempatan untuk siaran di RNW (Radio Nederlands), “tambahnya.
 |
Tak kalah menarik dengan Jessica, Ressa Dwihartono sempat bersepeda keliling Amsterdam dan traveling keliling Eropa, di sela-sela waktu luangnya di Amsterdam.?Menyenangkan sekali bersepeda di sana, saya sudah kelilingi Belanda. Keliling Eropa juga sangat menyenangkan,? kata Ressa.
Belajar tentunya menjadi tujuan utama. Syarat untuk mengikuti student exchange harus sudah mengambil 80 SKS. Di Hogeschool Van Amsterdam, Ressa mengambil 5 mata kuliah: Stock Valuation, Marketing Communication, Strategic Marketing, International Marketing dan Business Law. Rata-rata dia mendapat nilai B untuk setiap mata kuliah.
Belajar di sana memang perlu ketekunan ekstra. Kuncinya banyak baca, karena dosen menilai dari kemampuan mahasiswa dalam memahami suatu persoalan atau topik. ?Mereka tidak teksbook. Yang penting pemahaman,? paparnya.
|
Ressa |
Menurut Resa, dosen-dosennya juga menarik dan interaktif dalam menyampaikan topik. Sementara mahasiswa di sana selalu siap sebelum dateng ke kelas, sehingga interaksinya aktif. ?Supaya tidak ketinggalan saya harus banyak baca dan belajar. Waktu belajar di luar kelas bisa 4 jam perhari. Dua kali lipat dari kebiasaan di sini,? kata Ressa.
Saya juga belajar untuk menghargai waktu dan mengerjakan tugas secara perfect. Meskipun kami diberikan tugas kelompok, tetapi partisipasi individu sangat tinggi. Setiap orang berusaha untuk menghasilkan yang terbaik. Jadi belajar di sana bisa mendapat ilmu lebih banyak.
Pengalaman ini merupakan penjajakan bagi Ressa yang berencana untuk kuliah master degree di Brimingham.
Kevin
|
Sementara Kevin Johannes Anton, Menejemen 2009, mengaku sempat bekerja paruh waktu di waktu libur kuliah di Hogeschool Van Amsterdam. ?Lumayan bisa mendapatkan pengalaman sekaligus menambah uang saku,? ceritanya. Peluang ini dia dapatkan berkat rekomendasi rekan-rekan student Indonesia yang ada di PPI Amsterdam.
Mencari pengalaman, merupakan tujuan Kevin mengikuti program student exchange ini. ?Meskipun awalnya sempat ragu, apakah bisa mengikuti kuliah di luar. Tetapi keinginan untuk mendapat pengalaman, saya beranikan,?. Kata Kevin.
?kiat supaya bisa mengikuti pelajaran, saya selalu catat dan review kembali setiap pelajar, sepulang dari kuliah. saya lebih suka belajar di rumah, tetapi kalau ada masalah saya tanya dengan rekan mahasiswa lain. Meskipun berbeda bangsa, mereka cukup baik dan mau membantu. Temen-temen dekat saya dari Korea, Taiwan, Malaysia, German, Prancis dan Belanda,? paparnya.
|
?Program ini sangat membantu kita untuk belajar di luar negri. Kalau harus mengurus sendiri mungkin lebih sulit dan mahal. Sementara dengan program ini kita dibantu baik admisnistrasi sebelum berangkat sampai di sana juga di bantu,? kata Kevin. (rh)
 |
 |
Kevin dan Ressa didepan kampus.
|
“I Amsterdam”, Taman Rijksmuseum.
|
 |
 |
Jessica sedang berkumpul bersama dengan sesama pertukaran mahasiswa.
|
Jessica (kelima dari kanan) dengan anggota PPI Amsterdam. |
UPH Media Relations
|