NEWS & PUBLICATION

Ada Harapan dalam Setiap Tetes

27/01/2012 Uncategorized

Ada Harapan dalam Setiap Tetes

Pada hari Kamis, 26 Januari, 2012, UPH bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan Seminar Hukum Humaniter Internasional.

Pada hari Kamis, 26 Januari, 2012, UPH bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan Seminar Hukum Humaniter Internasional.

Acara donasi darah menyumbangkan kurang lebih 100 kantung darah.

   
Pada hari Kamis, 26 Januari, 2012, Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan Seminar Hukum Humaniter Internasional yang mendiskusikan undang-undang penggunaan simbol Palang Merah. Di samping itu, acara rutin donasi darah juga dilaksanakan.

Acara ini mengundang Muhammad Muas sebagai ketua dari PMR, sukarelawan, dan Teknologi Informasi. Di kertas seminarnya, Muas menjelaskan tentang pentingnya undang-undang simbol. Sekarang simbol PMI telah secara luas dipergunakan sewenang-wenangnya dan disalahgunakan. Toko obat atau pusat perawatan herbal menggunakan tanda palang merah. ?Simbol adalah identitas dari sebuah organisasi. Organisasi hanya menggunakan satu simbol sebagai ciri khasnya,? kata Muas. Hal inilah yang membuat pengaturan undang-undang ini menjadi penting. ?Setiap negara sudah mempunyai undang-undangnya, kecuali Indonesia,? tambahnya.

Topik ini didiskusikan lebih jauh oleh tiga pembicara yang datang dengan latar belakang berbeda; Prof. Dr. Jeanne Neltje Sally dari Badan Pembinaan Hukum Nasional/BPHN yang juga seorang dosen dari UPH Graduate Campus, Rina Rusman sebagai penasihat sah dari Palang Merah Internasional dan ICRC, dan Reza dari Angkatan Laut.

Acara donasi darah secara rutin diadakan di UPH setiap semester. Kali ini, dengan tema ?Ada Harapan dalam Setiap Tetes? (?There is Hope in Every Drop?), acara ini sukses menyumbangkan kurang lebih 100 kantung darah yang didapat dari 200 peserta. (dee)

UPH Media Relations

   
Muh. Muas memberikan penghargaan apresiasi ke Dr. J. Kirk Kauffeldt, Ed.D., Wakil Presiden UPH. (kiri-kanan) Moderator Fitri and para pembicara Prof. Dr. Jeanne Neltje Sally , Rina Rusman, dan Kolonel Reza