Rencana finansial tidak hanya direkomendasikan untuk professional. Pelajar maupun lulusan baru juga dianjurkan untuk membuat rencana finansial secepat mungkin.
Rencana finansial tidak hanya direkomendasikan untuk professional. Pelajar maupun lulusan baru juga dianjurkan untuk membuat rencana finansial secepat mungkin.
![]() |
?Rencana finansial tidak hanya direkomendasikan untuk professional. Pelajar maupun lulusan baru juga dianjurkan untuk membuat rencana finansial secepat mungkin. Rencana finansial secara sederhana didefiniskan sebagai proses untuk membuat rencana meraih tujuan finansial,? kata Safir Senduk, seorang Perancang Finansial, dalam wawancara eksklusif dengan reporter UPH di Business Gathering yang diadakan oleh Suara Pembaruan di FX Lifestyle Mall, Selasa (23/1) Langkah pertama dalam perencanaan harus dilakukan pada awal masuk kuliah dengan cara menyisihkan setidaknya 10 persen dari uang bulanan. Bila ini dilakukan terus menerus, pada saat lulus, pelajar akan memiliki tabungan finansial awal setidaknya tiga bulan lebih cepat. ?Sebenarnya, pengeluaran uang dari tiga bulan sangat minim. Uang tersebut bisa digunakan sebagai subsidi untuk simpanan uang sebelum mendapatkan pekerjaan,? kata Safir. Tetapi, bagaimana bila setelah kelulusan pelajar tidak memiliki dana cadangan sama sekali? Salah satu solusinya adalah untuk memotong tiga gaji pertama dari kerja. Ini harus dilakukan secara berkelanjutan sampai total simpanan mencapai pengeluaran tiga bulan. Solusi kedua adalah untuk menjual barang-barang yang konsumtif atau menggantinya dengan yang lebih murah. Barang konsumtif maksudnya adalah barang yang tidak bisa digunakan untuk menghasilkan uang, misalnya baju, handphone dan perhiasan. Pemasukan tambahan juga bisa didapat dengan menjual jasa atau barang kreasi sendiri. ?Di Indonesia, trendnya adalah menjual musik. RBT dan album rekaman adalah bintang di pasaran,? kata Safir. Bila tidak ada tabungan sama sekali, maka akan menjadi lebih sulit. Untuk lulusan baru, kondisi finansial relatif aman dengan adanya tabungan yang dimulai dari awal kuliah. Terlebih lagi, ada banyak bank yang menawarkan produk tabungan dengan biaya administrasi yang relatif kecil, dimulai dari Rp 100,000. Akan lebih baik bila pelajar bisa mengambil produk deposit berjangka. Pelajar yang tertarik dengan investasi lebih baik melakukannya setelah target dana tabungan tiga bulan terpenuhi. Investasi itu sendiri, menurut Safir, memiliki 2 poin penting: bunga dan jangka waktu. ?Bila menunggu 2 tahun lagi sebelum menginvestasikan uang, hanya akan buang-buang waktu. Namun bila sudah menginvestasikan uang lebih awal, ada banyak waktu yang cukup untuk mendapatkan keuntungan,? tambahnya. Investasi yang cocok untuk pelajar adalah investasi tanpa resiko yang besar serta relatif mudah untuk dilakukan seperti obligasi dan tabungan deposit berjangka. (sar) UPH Media Relations |