09/12/2025 Alumni
Lulusan unggul tidak lahir dalam satu malam. Mereka tumbuh melalui pendidikan holistik, lingkungan akademik yang suportif, dan pembinaan karakter yang konsisten. Momen Wisuda Universitas Pelita Harapan (UPH) Tahun Akademik 2024/2025 pada 27–28 November 2025 di Grand Chapel, UPH Kampus Lippo Village, menegaskan bahwa keunggulan sejati lebih dari sekadar nilai: ia tampak dalam karakter, kepemimpinan, serta komitmen untuk menghadirkan dampak nyata.
Dalam momentum ini, lulusan dari jenjang Diploma, Sarjana, hingga Doktor menunjukkan bahwa perjalanan mereka lebih luas dari pencapaian akademik. Pengembangan karakter, kepemimpinan, dan keterlibatan di berbagai program kampus membuktikan pertumbuhan mereka yang holistik. Melalui Student Engagement Program (SEP) Point, UPH menyediakan ruang strategis bagi mahasiswa untuk mengasah kompetensi melalui kegiatan di luar ruang kelas—mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang profesional dan berdaya saing.
Berikut sejumlah kisah inspiratif dari peraih predikat terbaik di Wisuda UPH 2025 tentang perjuangan, persahabatan, dan proses transformasi diri.
Riska Lumbanraja, A.Md.Farm – Peraih IPK Tertinggi D3 (3,69)
Bagi Riska Lumbanraja, pendidikan di UPH bukan hanya memperkuat kompetensinya secara akademis, tetapi juga meneguhkan panggilannya untuk melayani di dunia kesehatan melalui praktik klinis dan edukasi masyarakat. Perjuangan dan konsistensi yang ia bangun sejak awal kuliah berbuah hasil ketika ia meraih predikat IPK tertinggi jenjang D3.
“Tantangan di farmasi cukup kompleks yaitu jadwal kuliah dan praktikum padat. Namun semua itu menempa saya menjadi pribadi yang disiplin dan siap terjun ke dunia profesional,” ungkapnya.
Di sela aktivitas akademik, Riska tetap aktif dalam pengabdian masyarakat, organisasi, kepanitiaan, hingga Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Baginya, pengalaman ini semakin memperlengkapi dirinya untuk siap berdampak bagi masyarakat setelah lulus.
Jessica Alexandra, S.Ds – Peraih IPK Tertinggi S1 (3,91)
Bagi Jessica Alexandra, wisuda bukan sekadar menutup babak studi, melainkan awal untuk mengekspresikan karakter, kreativitas, dan konsistensi yang ia bangun di Prodi Desain Produk UPH. Predikat IPK tertinggi pada jenjang pendidikan S1 menjadi bukti nyata ketekunan dan dedikasi yang ia jalani di setiap proyek, tantangan, dan perjalanan akademik.
Selain capaian akademik, persahabatan dan dukungan teman-teman menjadi pengalaman berharga yang memperkaya perjalanannya. Ke depan, Jessica berencana menyalurkan minatnya di bidang desain, mengaplikasikan ilmu yang dipelajari, dan menghadirkan karya yang berdampak.
“Saya ingin ilmu dan kreativitas yang saya miliki diwujudkan dalam pekerjaan nyata, memberi manfaat, dan terus mengasah diri,” ujarnya.
Meyvanali, S.Kom., M.M., CHCM – Peraih IPK Tertinggi S2 (3,97)
Sebagai seorang ibu, istri, anak, dan profesional, Meyvanali menekankan bahwa pencapaian IPK tertinggi jenjang S2 bukan sekadar angka, tetapi bukti keseimbangan antara pencapaian akademik dan kehidupan pribadi. Pilihannya menempuh Magister Manajemen di UPH didorong oleh kualitas pembelajaran yang terbukti, didukung dosen berpengalaman praktisi dan komunitas mahasiswa yang inspiratif.
“Magister Manajemen UPH memberikan saya pengalaman luar biasa. Teman-teman dari berbagai usia, dosen yang kredibel, dan pembelajaran yang relevan tidak hanya berguna untuk pekerjaan, tetapi juga untuk mengatur waktu dan mengelola kehidupan,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia berharap bisa memberikan dampak positif di tengah perkembangan pesat teknologi dan Artificial Intelligence (AI). Meyvanali menekankan bahwa di balik setiap inovasi, peran manusia tetap krusial dan perlu terus dikembangkan agar bisa bertumbuh dan menjadi lebih baik.
Siwardin Harefa, A.Md.Farm – Lulusan dengan SEP Point Tertinggi (6.000+)
Siwardin Harefa, lulusan Prodi D3 Farmasi UPH, menorehkan prestasi gemilang lewat keterlibatan aktif di luar kelas. Lebih dari 6.000 SEP Point yang diraihnya mencerminkan semangatnya untuk berkontribusi dan terus mengembangkan diri. Prestasi ini ia raih melalui berbagai capaian selama kuliah, yakni lolos pendanaan PKM tiga kali, kemenangan di berbagai lomba, dan partisipasinya di beragam kegiatan kampus.
“Saya selalu memprioritaskan akademik, baru lomba, lalu kegiatan di kemahasiswaan, dan fakultas. Dari kegiatan-kegiatan itu, saya belajar berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini akan saya gunakan di dunia kerja maupun untuk mengedukasi masyarakat, khususnya terkait penggunaan obat-obatan,” ucapnya.
Dr. H. Raja Sapta Ervian, S.H., M.Hum. – Lulusan Program Doktor UPH
Sebagai salah satu wisudawan Program Doktor Hukum UPH, Dr. H. Raja Sapta Ervian, S.H., M.Hum., Presiden Direktur OSO Group, menekankan bahwa perjalanannya menempuh studi adalah proses pembelajaran yang memperluas pengetahuan, membentuk kerendahan hati, dan menumbuhkan rasa syukur.
“Pengalaman akademik di UPH memperluas cara pandang dan menguatkan komitmen saya untuk membawa dampak melalui pekerjaan saya saat ini. Saya bersyukur dapat lulus dan resmi menjadi alumni UPH, universitas unggul yang memberi saya ruang untuk bertumbuh dan melihat persoalan dengan perspektif yang lebih luas,” ujarnya.
Seluruh kisah para lulusan menunjukkan bagaimana UPH telah menciptakan ekosistem pendidikan yang seimbang antara prestasi akademik, karakter, dan profesionalisme. Melalui kurikulum unggul dan berbagai program pengembangan diri, UPH menyiapkan mahasiswa menjadi generasi pemimpin yang takut akan Tuhan, mampu berkarya untuk memuliakan nama-Nya, profesional, dan berdampak nyata bagi masyarakat.