Physical Assessment Kunci Pelayanan Maksimal Perawat.

Christine L. Sommers, Ph.D., RN, CNE, CCRN Emeritus, Executive Dean of UPH Faculty of Nursing menjadi salah satu keynote speaker dalam Neuroscience Nursing Seminar yang diadakan oleh Siloam Hospitals Lippo Village pada 24 Agustus 2019 di Gedung Baru Fakultas Kedokteran UPH, Karawaci. Christine mengangkat topik Acute and Critical Care in Nursing and Management of Client in ICU yang menekankan pentingnya physical assessment sebagai kunci penentu tindakan perawat selanjutnya dan menjadi dasar perawat untuk memberi pelayanan maksimal.

Sebanyak kurang lebih 800 peserta hadir dalam seminar ini berasal dari beragam background seperti mahasiswa Faculty of Nursing, para perawat dari Siloam Hospitals di Jabodetabek, serta para professional dan akademisi dibidang Healthcare dari beberapa Negara sekitar Asia.

Dalam paparannya Sommers menekankan pentingnya proses pengujian fisik (physical assessment) yang benar yang harus dilakukan pada pasien yang dirawat di Intensive Care Unit atau yang dalam kondisi kritis.

“Topik ini menjadi penting karena pengujian fisik merupakan hal mendasar yang sangat penting untuk dipahami para perawat. Dan hanya satu cara untuk menjadi perawat yang mampu memberikan pelayanan extraordinary, yaitu dimulai dengan memahami langkah-langkah pengujian fisik dengan tepat. Dengan melakukan pengujian fisik yang tepat maka seorang perawat mampu memberi penanganan tepat kepada pasien. Pengujian fisik yang dimaksud meliputi pengujian sistem pernafasan, sistem peredaran darah, organ vital, neurologi, dan sistem otak.,” papar Sommers.

Lebih lanjut, Sommers juga menjelaskan bahwa usai melakukan pengecekan fisik, suster tetap harus memantau kondisi fisik pasien sepanjang perawatan, karena kondisi kesehatan fisik pasien dapat berubah tiap saat. Sommers menekankan prinsip Reassess, Reassess, Reassess – jangan berhenti memantau kondisi vital pasien.

Diakhir paparannya, Sommers menegaskan bahwa seluruh proses pengujian ini menjadi penting dalam penanganan kondisi akut dan kritis, karena ini merupakan kunci dari penentuan tindakan apa yang perlu diambil berikutnya.
Selain Sommers, Seminar ini juga menghadirkan jajaran pembicara berskala internasional lainnya yang berasal dari beberapa Negara di sekitar Asia seperti Jepang, Cina, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia. Sehingga bagi Sommers seminar ini mampu memberi manfaat signifikan bagi para peserta khususnya mahasiswa FoN UPH.

“Dengan seminar ini para peserta khususnya mahasiswa kita dapat mendengar pengalaman dari para professional neurosurgeon dan perawat-perawat profesional dari berbagai daerah di Asia, yang tentu memiliki tantangan dan keunikannya masing-masing. Dengan begitu, mahasiswa dapat memperluas wawasan mereka guna mempersiapkan mereka menghadapi kondisi lapangan yang berbeda-beda nantinya,” ungkap Sommers.

Melalui seminar ini diharapkan kesadaran perawat dan calon perawat lulusan UPH semakin meningkat untuk memberikan pelayanan yang semakin baik dan berkualitas, serta memberikan mereka wawasan tentang bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik guna berkontribusi kepada masyarakat luas sebagai perawat yang kompeten dan profesional. (ha/mt)