17/07/2025 Other, Student Life
Di balik setiap tetes darah yang mengalir di ruang-ruang rumah sakit, tersimpan harapan, keberlanjutan hidup, bahkan kehidupan itu sendiri. Meski menurut data Unit Donor Darah Pusat (UDDP) Palang Merah Indonesia (PMI) tahun 2024, kebutuhan nasional mencapai 5,6 juta kantong darah per tahun. Realisasi pengumpulan sudah menyentuh 5,5 juta kantong atau 98% dari target. Meski nyaris terpenuhi, kebutuhan darah bersifat berkelanjutan dan tak pernah berhenti. Pasokan harus terus dijaga demi menyelamatkan nyawa—dari ibu melahirkan hingga penderita penyakit kronis seperti thalassemia.
Menjawab kebutuhan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (BEM-UPH) menggelar aksi donor darah bertajuk “Kindness Flows Through the Veins”, bekerja sama dengan PMI Kabupaten Tangerang. Kegiatan berlangsung pada 14–15 Juli 2025 di Pelita Hall, Kampus UPH Lippo Village, sebagai wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu kemanusiaan. Melalui acara ini, terkumpul 233 kantong darah dari total 274 partisipan —sebuah angka yang tak sekadar statistik, tetapi cerminan nyata semangat memberi dan berbagi harapan.
“Tagline ‘Kindness Flows Through the Veins’ kami pilih karena kami percaya bahwa kebaikan bisa mengalir, sama seperti darah yang kita donorkan. Satu kantong yang kita berikan hari ini bisa menjadi penentu hidup seseorang. Ini adalah bentuk nyata kasih dan kepedulian kita terhadap sesama. Kami ingin menumbuhkan budaya memberi yang berkelanjutan, dimulai dari kampus,” ujar Trivena Ester Karisoh, mahasiswa Program Studi Keperawatan sekaligus Ketua Panitia Blood Donation 2025.
Bagi Trivena dan rekan-rekan BEM-UPH, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan panggilan hati. Sebuah langkah konkret dalam membentuk pribadi transformatif: lulusan UPH yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka, peduli, dan hadir menjawab isu kemanusiaan.
Antusiasme juga datang dari para peserta. Bryan Daniel Angelino, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi angkatan 2023, menyebut donor darah sebagai salah satu cara sederhana namun bermakna untuk membantu sesama. “Menurut saya, donor darah itu bentuk nyata kepedulian. Ini jadi momen menyenangkan karena bisa berbagi dan memberi harapan bagi orang lain,” ujarnya.
Tak hanya mahasiswa, staf UPH juga turut ambil bagian. Ellen Irene dari Direktorat Project Operational Services and Governance (POG) UPH menyambut baik inisiatif ini. “Donor darah di kampus sangat praktis dan membantu, terutama bagi staf yang kesulitan waktu. Semoga darah yang kami donorkan benar-benar menyelamatkan nyawa. Ini bentuk kecil kepedulian yang bisa berdampak besar,” ungkapnya.
Selain menyelamatkan orang lain, donor darah juga memberi manfaat kesehatan bagi si pendonor. Beberapa manfaat yang tercatat secara medis di antaranya membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan kadar kolesterol, mendeteksi penyakit lebih dini, mengurangi risiko kanker, hingga menjaga kesehatan mental
Blood Donation 2025 membuktikan bahwa pendidikan di UPH bukan hanya soal ilmu, tetapi juga kepedulian. Melalui aksi ini, mahasiswa menghidupi nilai iman, keunggulan, dan panggilan melayani yang selaras dengan komitmen UPH untuk membentuk lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak bagi sesama.