19/07/2025 Student Life
Organisasi kemahasiswaan bukan hanya soal program kerja dan rapat mingguan. Di dalamnya ada proses belajar, menghadapi tantangan, dan membangun komitmen untuk melayani. Semangat inilah yang ditekankan dalam Student Leaders Appreciation & Inauguration 2025, acara tahunan Universitas Pelita Harapan (UPH) yang berlangsung pada 18 Juli 2025 di Grand Chapel, Kampus UPH Lippo Village. Momen ini menjadi awal bagi seluruh Student Leaders 2025/2026 terpilih untuk siap berkomitmen dalam memimpin dan melayani.
Acara ini menjadi ruang refleksi dan transisi, sekaligus peneguhan komitmen bagi seluruh mahasiswa yang telah dan akan melayani dalam berbagai organisasi. Tahun ini, 807 pengurus periode 2024/2025 menerima apresiasi atas dedikasinya, dan 1.051 pengurus baru periode 2025/2026 dilantik untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Mereka mewakili 65 organisasi mahasiswa, terdiri dari 29 organisasi binaan Student Life (SDAE & SPORT) dan 26 Himpunan Mahasiswa Fakultas dan Program Studi (HMF & HMPS).
Kepemimpinan yang Relevan dan Bertanggung Jawab
Dalam sambutannya, Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus yang telah melayani, serta menyambut para pemimpin baru dengan harapan agar terus memberi dampak positif di komunitas kampus.
“Kita bersyukur bahwa saudara-saudara telah dipakai Tuhan menjadi berkat di tengah-tengah mahasiswa UPH. Bukan tugas yang mudah berada dalam posisi ini, tetapi kami percaya kalian akan tetap teguh dan menjadi teladan. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar saudara-saudara menjadi pemimpin yang diberkati dan memuliakan-Nya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Dr. Andry M. Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM., selaku Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations UPH. Ia menekankan pentingnya dasar kepemimpinan yang lahir dari karakter dan hati yang mau melayani.
“Pemimpin sejati dimulai dari hati—yang siap hadir dan berdampak. Bagaimana melalui kehadiran kita, orang lain dapat bertumbuh. Kepada para pengurus baru, kami berharap kalian sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah. Mintalah hikmat, karena segala yang dikerjakan hanya akan bermakna jika dilakukan dengan kasih karunia, penyertaan, dan pertolongan dari-Nya. Di luar Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Selesaikan tanggung jawab yang sudah dipercayakan ini sampai akhir,” pesannya.
Organisasi sebagai Tempat Belajar
Acara ini juga menghadirkan Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN dan Wakil Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang merupakan alumni Sistem Informasi UPH angkatan 2001.
Tedi membagikan pengalaman pribadi sekaligus refleksi mendalam mengenai peran organisasi mahasiswa dalam membentuk pemimpin masa depan. Ia menegaskan bahwa pengalaman menjadi student leader adalah proses pembelajaran yang tidak tergantikan—sebuah ruang latihan yang nyata sebelum terjun ke dunia profesional.
Tedi membagikan pengalaman pribadinya sebagai mantan Ketua Himpunan, dan bagaimana pengalaman organisasi menjadi bekal berharga dalam dunia profesional.
“Dulu saya pernah menjadi Ketua Himpunan Sistem Informasi selama dua periode. Bersyukur bisa menjadi bagian dari student leader, karena pengalaman itu sangat membantu saat saya masuk dunia kerja. Menjadi student leader adalah latihan untuk menjadi pemimpin dan menghadapi beragam tantangan. Inilah waktunya kalian belajar, gagal, dan mencoba lagi,” ungkap Tedi.
Selain menjadi inspirasi, Tedi turut menekankan bahwa pengalaman berorganisasi memberikan pembelajaran yang tidak didapat di ruang kelas. Terutama dalam membangun kepemimpinan yang adaptif, berintegritas, dan berdampak.
Apresiasi dan Transisi Kepengurusan
Puncak acara ditandai dengan pemberian apresiasi kepada pengurus lama dan pelantikan pengurus baru. Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk hadir, bekerja sama, dan melayani dalam kehidupan kampus.
Sebagai perwakilan pengurus baru, Ruvelino Pascuines Issack Mangindaan, Ketua BEM UPH 2025/2026, menyampaikan pesannya.
“Organisasi mahasiswa adalah ruang di mana visi dan misi UPH dijalankan dan dihidupi, bukan sekadar dipelajari. Kepemimpinan bukan soal posisi, tetapi tanggung jawab, keteladanan, dan kesediaan untuk hadir dalam berbagai situasi. Pemimpin bukan yang paling cepat naik ke atas, tapi yang bersedia turun dan terlibat langsung. Harapan saya, masa kepengurusan ini bukan sekadar tentang program kerja, tapi tentang pertumbuhan pribadi dan kebersamaan yang membentuk siapa kita sebenarnya,” tutur Ruvellino.
Sementara itu, Daniel Kurniawan, Ketua Spiritual Growth UPH 2024/2025, menutup masa jabatannya dengan ajakan untuk terus melanjutkan komitmen melayani.
“Satu tahun telah berlalu. Kita telah tumbuh bersama sebagai satu kesatuan. Hari ini bukanlah perpisahan, melainkan serah terima tongkat estafet kepada pengurus baru sebagai awal perjalanan yang baru. Semoga tongkat api yang kalian pegang semakin menyala, dan panggilan untuk melayani membawa kalian ke mana pun Tuhan memimpin,” ujar Daniel.
Lebih dari sekadar seremoni, Student Leaders Appreciation & Inauguration 2025 menjadi wujud nyata komitmen UPH dalam membentuk pemimpin yang holistis—pemimpin yang berpikir strategis, bertindak dengan kasih, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Di UPH, kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan atau peran, melainkan tentang panggilan untuk melayani, bertumbuh, dan memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Melalui proses pembinaan yang berpusat pada Kristus, UPH menumbuhkan karakter pemimpin yang takut akan Tuhan, menjunjung tinggi integritas, serta memiliki hati untuk memberi dampak yang nyata—bagi komunitas, bangsa, dan dunia.