NEWS & PUBLICATION

SLG 2017 Membahas Ekonomi Kreatif dari Tiga Sudut Pandang

22/05/2017 Uncategorized

SLG 2017 Membahas Ekonomi Kreatif dari Tiga Sudut Pandang

Student Leaders Gathering (SLG)2017 yang diadakan pada 20 Mei 2017 mencoba membahas industri ekonomi kreatif dari tiga sudut pandang, yaitu dari sisi Ketahanan Ekonomi oleh Wibawanto Nugroho, sisi Kebijakan Politik oleh Dr. Jerry Sambuaga, dan dari sisi p

slg_2017.jpg
(ki-ka) Andry M. Panjaitan Direktur Student Life UPH, Dr. Jerry Sambuaga Dosen dan ahli Perancangan Kebijakan Publik, Reza Sadha Youtuber (Praktisi Industri Ekonomi Kreatif), dan Wibawanto Nugroho Defense Economist atau Ahli Ketahanan  Ekonomi
 

Student Leaders Gathering (SLG)2017 yang diadakan pada 20 Mei 2017 mencoba membahas industri ekonomi kreatif dari tiga sudut pandang, yaitu dari sisi Ketahanan Ekonomi oleh Wibawanto Nugroho, sisi Kebijakan Politik oleh Dr. Jerry Sambuaga, dan dari sisi pelaku ekonomi kreatif Reza Sadha sebagai Youtuber.

 

Wibawanto Nugroho menjadi pembicara pertama dengan topik ?The Unlimited Power of Creative Economy for Indonesia National Interest?. Melalui paparannya ia menyatakan bahwa industry ekonomi kreatif ini sunguh berdampak pada perekomian Indonesia. Untuk itu generasi muda yang memang memiliki ketertarikan akan hal ini harus yakin akan potensi dan kreativitas yang sudah diberikan oleh Tuhan.

 
wibawanto.jpg
Wibawanto Nugroho 

?Pemuda dengan segala kreativitasnya menjadi pelaku ekonomi kreatif. Pemuda bukan beban tapi benefit bagi negara asal kalian memahami cara eksploitasi kelebihan kalian. Kalian sebagai mahasiswa merupakan perwakilan kaum intelektual. Bicara mengenai ekonomi kreatif dari sudut pandang ketahanan ekonomi, maka saya melihat generasi muda merupakan strategi forces dengan segala potensi yang Tuhan sudah berikan,? jelas Wibawanto.

 

Lebih dari itu Wibawanto juga menjelaskan mengenai 7 fondasi kebenaran sebagai landasan ketahanan ekonomi, yaitu  Indonesia memiliki Tuhan yang tak terbatas  dan semuanya diatur dalam Pancasila, kedua segala kekuatan potensial yang Tuhan sudah berikan, kreativitas tak terbatas, kekuatan asli dari bangsa,  Generasi muda sebagai strategic forces, masyarakat yang kreatif, enlightened, dan inovatif, serta kekuatan ekonomi.

 

Wibawanto yang kini juga turut mengajar di Jurusan Hubungan Internasional UPH, mengingatkan bahwa kita manusia merupakan agen perubahan. Untuk itu kita harus terus menggali segala potensi, mulai dari mendapatkan Pendidikan berkualitas, mau belajar dari banyak pihak, menggunakan fasilitas internet untuk belajar, dan terakhir yang terpenting adalah pribadi yang takut akan Tuhan. 

 

 

Pembahasan kedua dari sisi kebijakan politik oleh Jerry Sambuaga. Jerry menyatakan ada beberapa hal yang harus dimiliki sebelum ekonomi kreatif dapat berjalan dengan benar dalam suatu bangsa.

 

?Untuk menjalankan ekonomi kreatif harus ada beberapa hal. Pertama, adanya system pemerintahan yang tepat yaitu negara yang demokratis dan terbuka. Memiliki kebebasan berekspresi. Namun kebebesan ini sungguh menantang sehingga dibutuhkan hal lainnya, yaitu ketertiban melalui disiplin dan memiliki peraturan yang mengatur, sebagai contoh system lawsuit. Ketiga, adanya pemerataan internet. Industri ekonomi kreatif dapat bertumbuh pesat jika didukung dengan fasilitas internet di seluruh daerah Indonesia, dan pemerataan internet ini tentunya berhubungan dengan kebijakan dari pemerintah. Untuk itu kalian sebagai anak muda mari sampaikan aspirasi kalian pada pemerintahan,? jelas Jerry .

 

Selanjutnya dari sisi praktisi ekonomi kreatif yaitu Reza Sadha sebagai youtuber. Reza menceritakan pengalamannya dari awal, dimana saat itu masih banyak orang-orang skeptic dengan industri ini.

 

?Saat saya awal ada di industri ini, keadaannya dulu masih banyak orang yang skeptis dengan ekonomi kreatif. Berusaha di bidang kreatif dianggap tidak mungkin menghasilkan. Awalny saya juga seperti itu, dulu saya memiliki bisnis sendiri, namun disela kesibukan saya iseng mencoba buat video singkat di Instagram lalu youtube. Ternyata apa yang saya buat bersama teman-teman diminati. Singkat cerita ketika saya serius di bidang ini, penghasilannya malah menjanjikan. Bias dibilang jauh lebih  besar dari penghasilan bisnis saya waktu itu,? cerita Reza.

 

Reza juga menambahkan bahwa serius di bidang ekonomi kreatif sebenarnya muda. Tidak butuh modal besar, bahkan ia mengaku awal ia memulai usaha sebagai youtuber, ia hanya bermodalkan kreativitas dan ide. Untuk video yang ia buat, awalnya ia hanya meminjam kamera atau hanya menggunakan kamera handphone. Selebihnya hanya dibutuhkan ide, ketekunan, dan passion.

 

Tidak hanya itu, Reza juga menyatakan bahwa ekonomi kreatif saat ini menjadi bidang menjanjikan terlebih dengan adanya dukungan pemerintah.

 

?Pemerintah saat ini memahami bahwa Ekonomi Kreatif mampu mendukung perekonomian Indonesia, salah satu contoh adalah ketika waktu lalu saya diminta Wonderful Indonesia untuk mempromosikan Raja Ampat, Papua, dan banyak bukti lain support  pemerintah kita,? jelas Reza.

 

Kuliah tamu nasional ini diikuti kurang lebih 400 peserta dari beragam daerah. Beberapa diantaranya merupakan para students leaders dari 17 universitas. Para perwakilan universitas ini akan melanjutkan acara dengan diskusi panel yang akan membahas aspirasi para generasi muda terkait ekonomi kreatif. Nantinya aspirasi dari para student leaders ini akan disuarakan kepada pemerintahan. (Mt)

 
SLG_artikel_2.jpg
(ki-ka) Andry M. Panjaitan Direktur Student Life UPH sebagai Moderator Bersama Ketiga Narasumber
Reza Sadha Youtuber (Praktisi Industri Ekonomi Kreatif), Dr. Jerry Sambuaga Dosen dan ahli Perancangan Kebijakan Publik,
dan Wibawanto Nugroho Defense Economist atau Ahli Ketahanan  Ekonomi.
 
 
 
UPH Media Relations