NEWS & PUBLICATION

Kuliah Bersama Dosen Tamu dari QUT, Peter Hedley

05/03/2010 Uncategorized

Kuliah Bersama Dosen Tamu dari QUT,  Peter Hedley

Peter Hedley berkesempatan datang ke Universitas Pelita Harapan (UPH) dan memberi kuliah bagi mahasiswa jurusan Desain Interior yang mengambil program dual degree

Peter Hedley berkesempatan datang ke Universitas Pelita Harapan (UPH) dan memberi kuliah bagi mahasiswa jurusan Desain Interior yang mengambil program dual degree

     Selama tujuh hari, 6-13 Februari 2010, dosen tamu dari Queensland University of Technology (QUT) Peter Hedley berkesempatan datang ke Universitas Pelita Harapan (UPH) dan memberi kuliah bagi mahasiswa jurusan Desain Interior yang mengambil program dual degree. Kuliah yang ditujukan bagi mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 ini disambut baik oleh pesertanya. ?Anak-anak memberikan feedback yang positif untuk kelas itu,? kata Elya Kurniawan Wibowo, S.Sn., M.A., Dipl.Multimedia, Ketua Jurusan Desain Interior.

      Pengajaran pada mata kuliah Studio Studies ini bertujuan untuk memberikan dasar teori dan konsep yang kuat bagi mahasiswa semester dua, dan mempraktekkan teori tersebut bagi mahasiswa semester empat. ?Untuk angkatan 2009 yang diajarkan itu tentang Ergonomic, Sustainability, dan Concept of Space. Dan untuk yang angkatan 2008 adalah workshop dengan topik Commercial Space,? jelas Elya.

         Menurut Elya, Peter memberikan respon positif bagi kemampuan mahasiswa UPH ketika mengikuti kuliah yang diberikan. Ide-ide mereka cemerlang dan kreatif. Namun yang menjadi permasalahan adalah mahasiswa ini kurang bisa displin waktu dan kurang berani untuk merealisasikan idenya sebelum mendapat persetujuan. Peter juga menyayangkan mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kuliah di QUT selama dua tahun karena kekurangan biaya.

        Penandatanganan MOU kerjasama antara UPH dan QUT terjadi tahun 2005, dan direalisasikan pada 2007. Saat ini ada beberapa mahasiswa angkatan 2007 yang sedang mengikuti perkuliahan di QUT. ?Sejauh ini mereka bisa mengikuti proses kuliahnya. Mungkin yang jadi kendala adalah culture shock dan penulisan ilmiah. Pada penulisan ilmiah mereka kurang kuat dalam kritik teori dan berargumen secara tertulis,? ungkap Elya. (yun)

UPH Media Relations

Related link: International Lecturer from QUT