04/05/2009 Uncategorized
description
Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, mengungkapkan perubahan nyata yang terlihat selama 100 hari pemerintahan Barack Obama adalah citra AS di mata dunia, dalam seminar sehari yang membahas 100 hari pemerintahan Obama berjudul Is There Any Change
Karawaci (29/04) ? Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, mengungkapkan perubahan nyata yang terlihat selama 100 hari pemerintahan Barack Obama adalah citra AS di mata dunia, dalam seminar sehari yang membahas 100 hari pemerintahan Obama berjudul Is There Any Change hari ini (29/04) di Universitas Pelita Harapan.
Menurut Djalal, Obama adalah Presiden AS pertama yang berhasil menarik simpati dari banyak negara, salah satunya diakibatkan dirinya telah tinggal di berbagai negara seperti Indonesia dan Afrika.
Direktur Pasca Sarjana IAIN, Azyumardi Arza, yang juga berbicara dalam seminar ini membenarkan pernyataan Djalal. ?Dampak pemerintahan Obama yang paling nyata kini adalah menyurutnya sikap anti-Amerika,? ungkapnya.
Ia menyatakan Obama lebih cosmopolitan dibandingkan presiden-presiden AS sebelumnya. ?Obama jelas sudah berpengalaman hidup di tengah-tengah masyarakat multi-kultural,? ungkapnya.
Latar belakang Obama inilah yang tampaknya tercermin dalam pembaharuan sistem pemerintahan yang dibentuknya kini. Salah satunya adalah cara pendekatan Obama yang disebut Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton sebagai ?Smart Diplomacy? ditujukan terutama kepada negara-negara berkonflik seperti Iran, Iraq dan Afghanistan.
Diplomasi ini bertolak belakang dengan diplomasi tegas yang dianut dalam pemerintahan George W. Bush sebelumnya. Arza mengutip pernyataan Hillary Clinton, ?Amerika kini lebih ingin mendengarkan daripada berbicara,? ungkapnya.
Untuk itu, ungkap Djalal, sistem pemerintahan baru AS yang lebih bersahabat ini merupakan kesempatan bagi Indonesia membangun kembali hubungan luar negeri dengan AS. ?Indonesia dan AS kini berada di posisi yang sama, sama-sama menghadapi isu-isu global serupa, juga sama-sama sedang berusaha membangun ulang hubungan luar negeri,? katanya.
