NEWS & PUBLICATION

COMVOIX UPH Raih Tiga Penghargaan Kelas Dunia di BICF 2025: Harmoni, Dedikasi, dan Inspirasi 

28/08/2025 Seni, Budaya, Musik & Desain

COMVOIX UPH Raih Tiga Penghargaan Kelas Dunia di BICF 2025: Harmoni, Dedikasi, dan Inspirasi 

Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali menorehkan prestasi gemilang di panggung internasional. COMVOIX, vokal grup UPH, berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang Bali International Choir Festival (BICF) 2025: Winner – Vocal Group Choir Category, Gold Medalist – Championship Round, dan Most Outstanding Collaborative Pianist untuk pianis pendamping mereka. 

Sebagai salah satu festival paduan suara paling prestisius di Asia, BICF menghadirkan peserta dari berbagai wilayah Indonesia hingga mancanegara, termasuk Malaysia dan Tiongkok. Keberhasilan COMVOIX bukan hanya pencapaian musikal, melainkan bukti nyata kualitas mahasiswa UPH yang mampu bersaing, berkolaborasi, dan menghadirkan karya dengan standar dunia. 

Dari Latihan Intensif ke Panggung Internasional 

COMVOIX beranggotakan sebelas mahasiswa Fakultas Musik (FM) UPH lintas angkatan 2020–2024: Nasya Cityawiryan, Aulia Rifqah, Niko Nathaniel, Sharen Perla Arumdapta, Matthew Theo, Russell W. Palar, Theodore Josef A., Graciella Than, Clarissa Natalie, Katherine Kitara, serta pianis pendamping Kezia Narensia

Mereka membawakan tiga repertoar dengan interpretasi memikat: I Can Only Imagine, 715 Creeks karya Bon Iver, dan Sing, Sing, Sing versi New York Voices. Performa penuh energi dan ketepatan musikal berhasil memukau dewan juri sekaligus audiens internasional. 

Namun, keberhasilan itu lahir dari proses panjang. Hari-hari mereka diisi latihan intensif: menyatukan karakter suara, mengasah teknik vokal, menata koreografi, hingga membangun chemistry sebagai sebuah grup. 

“Kami semua terbiasa bernyanyi sebagai solois. Tantangan terbesar adalah menyatukan warna suara yang berbeda menjadi satu kesatuan harmoni. Namun, melalui latihan intensif dan pembinaan dari dosen, kami berhasil mengatasi perbedaan karakter suara sekaligus membentuk chemistry yang solid di atas panggung,” ujar Nasya Cityawiryan. 

Lebih dari Kompetisi, Sebuah Proses Pembelajaran 

Partisipasi di BICF 2025 bukan sekadar ajang adu prestasi, melainkan bagian dari proses akademik mereka. Proyek ini bahkan menjadi Ujian Akhir Semester (UAS) yang memberikan pengalaman profesional nyata—melatih disiplin, tanggung jawab, dan seni kolaborasi.  

“Melalui kompetisi ini, kami semakin menyadari bahwa dunia vokal grup memiliki dinamika yang begitu kaya. Setiap tim hadir dengan karakter, teknik, dan kreativitas yang unik, membuka wawasan kami terhadap beragam kemungkinan dalam bermusik. Hal ini menjadi inspirasi sekaligus tantangan bagi kami untuk terus berkembang, bereksperimen, dan membawa penampilan ke level berikutnya,” ungkap Graciella. 

Penghargaan Most Outstanding Collaborative Pianist menambah kebanggaan, diberikan kepada Kezia Narensia. Perannya bukan hanya sebagai pengiring, tetapi penganyam harmoni yang menyatukan seluruh penampilan. Pengakuan ini tidak hanya menjadi apresiasi atas teknik permainan yang presisi, tetapi juga atas ekspresi musikal yang mampu menyatukan suara vokal grup menjadi satu kesatuan utuh di panggung internasional. 

“Bermain piano bukan sekadar mengiringi, tapi menjadi bagian dari cerita musik yang kami bawakan. Saya bersyukur bisa memberi kontribusi yang menyatukan tim sekaligus menyentuh hati penonton,” ungkap Kezia Narensia. 

Kemenangan yang Penuh Makna 

Lebih dari sekadar trofi, kemenangan COMVOIX adalah kisah tentang dedikasi, disiplin, dan kerja sama lintas angkatan. Dari perbedaan karakter vokal, mereka berhasil membentuk harmoni, menyatukan visi, dan menghadirkan karya yang membanggakan, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi UPH. 

“Peran dosen benar-benar besar dalam perjalanan kami. Mereka tidak hanya membimbing dari sisi teknik vokal, tetapi juga membantu kami memahami detail interpretasi lagu, koreografi, dan ekspresi.  Pendampingan ini bukan hanya meningkatkan kualitas musical kami, tapi mampu membuat kami lebih siap dan percaya diri untuk tampil di panggung internasional,” ujar Theodore.  

Prestasi COMVOIX di BICF 2025 adalah bukti nyata bahwa mahasiswa UPH mampu bersinar di kancah global. Lebih dari sekadar musik, mereka menunjukkan bagaimana nilai takut akan Tuhan, semangat unggul dalam kualitas, dan tekad memberi dampak positif dapat diwujudkan dalam karya yang membanggakan sekaligus menginspirasi. 

Dengan harmoni yang mereka nyanyikan, COMVOIX bukan hanya menghadirkan musik, tetapi juga menghadirkan pesan: bahwa kolaborasi, disiplin, dan iman dapat melahirkan karya yang melintasi batas panggung dan meninggalkan jejak di hati dunia.