NEWS & PUBLICATION

UPH Gelar SOLID 2025, Bekali Para Pemimpin Organisasi Mahasiswa Jadi Teladan yang Tangguh dan Berintegritas  

11/09/2025 Student Life

UPH Gelar SOLID 2025, Bekali Para Pemimpin Organisasi Mahasiswa Jadi Teladan yang Tangguh dan Berintegritas  

Kepemimpinan bukan sekadar memberi instruksi, melainkan hadir sebagai teladan, menginspirasi, dan membawa perubahan nyata. Di kampus, organisasi mahasiswa menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan tersebut. 

Menyadari hal ini, Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Departemen Student Development & Alumni Engagement (SDAE) menyelenggarakan Student Organization’s Leader Intensive Development (SOLID) 2025 pada 8–9 September 2025 di Auditorium D-501 dan D-502, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang. 

Lebih dari 400 mahasiswa pengurus organisasi—yang tergabung ke dalam 36 Himpunan Mahasiswa Fakultas dan Prodi, dua Organisasi Kemahasiswaan (OK), 21 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), hingga empat Unit Layanan Mahasiswa (ULM)—mengikuti rangkaian kegiatan ini. Melalui SOLID 2025, mereka tidak hanya diperlengkapi dengan pemahaman seputar tata kelola organisasi, tetapi juga dibina dengan nilai-nilai Kristiani untuk menjadi pemimpin yang berintegritas, siap melayani, dan memberi dampak positif bagi masyarakat. 

Memahami Visi, Misi, dan Tata Kelola Organisasi 

Kegiatan hari pertama dibuka dengan sesi “UPH Knowledge” bersama Dr. Andry Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM., Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations UPH. Ia menekankan pentingnya bagi seorang pemimpin mahasiswa untuk memahami visi, misi, nilai, profil lulusan, tujuan, hingga kode etik universitas. 

Dr. Andry menjelaskan, UPH mengembangkan kurikulum holistik yang meliputi aspek akademik, kehidupan kemahasiswaan, hingga pembentukan spiritual. Ia juga menyampaikan bahwa pemimpin mahasiswa bukan hanya penggerak kegiatan, tetapi juga teladan bagi komunitas kampus. 

“Kita harus sevisi, menjadi rekan sekerja yang bermitra untuk melayani mahasiswa. Tujuannya jelas, membantu mereka mencapai profil lulusan UPH yang sudah dipersiapkan, sehingga pada akhirnya bisa membawa dampak positif bagi bangsa dan negara,” ucap Dr. Andry. 

Sesi dilanjutkan dengan pemaparan “Organizational Governance” oleh Jessica Sibarani, S.H., M.H., selaku SDAE Office & Legal Officer UPH. Jessica menekankan bahwa organisasi mahasiswa harus dikelola dengan baik dan berintegritas. Ia membekali peserta dengan materi penyusunan program kerja, pembuatan proposal, laporan, hingga pengelolaan keuangan yang transparan. 

“Organisasi yang baik adalah organisasi yang punya sistem jelas, sehingga regenerasi dapat berjalan dengan lancar dan keberlanjutan tetap terjaga,” ujarnya. 

Sebagai penutup sesi, Jessica mengingatkan peserta dengan pesan penuh makna dari Alkitab. “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Petrus 4:10). 

Belajar Kelola Emosi, Bangun Ketahanan 

Hari kedua SOLID 2025 diawali dengan sesi “Regulate Your Emotions, Build Team Resilience” bersama dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ., psikiater sekaligus pendiri Mental Hub Indonesia. Dalam paparannya, dr. Elvine menjelaskan bahwa kepemimpinan yang sehat selalu berangkat dari kesehatan jiwa yang terjaga. Ada empat indikator penting yang menurutnya perlu dimiliki seorang pemimpin, yakni sadar akan potensi diri, mampu mengatasi tekanan, produktif dalam bekerja, serta berkontribusi terhadap komunitas. 

Lebih lanjut, dr. Elvine menekankan perlunya mengatur emosi sebelum mengambil keputusan. Ketika emosi sedang tidak stabil, lebih baik menenangkan diri terlebih dahulu. Dengan begitu, seorang pemimpin dapat mengelola konflik secara lebih bijak.  

“Dalam organisasi, kalian akan belajar menghargai orang lain, mengkritik tanpa menjatuhkan, dan bertanggung jawab atas beban yang dijalani. Leadership itu bukan hanya soal menjadi ketua kelompok. Kalau kalian bisa memimpin diri sendiri, kalian juga bisa memimpin orang lain. Itu bisa mulai dilatih sejak di kampus,” jelasnya.  

Bangun Kerja Sama Profesional lewat Sponsorship & Strategic Communication 

Sebagai penutup, SOLID 2025 menghadirkan sesi “Sponsorship & Strategic Communication” bersama Evangli Jiferly Langkun, S.I.Kom. (Corporate Relations Staff UPH) dan Alexandra Tatgyana Suatan, S.Gz., M.Si. (Head of Corporate Communications UPH). 

Jiferly mengingatkan peserta bahwa sponsorship bukan hanya soal mencari dana, melainkan tentang membangun kemitraan strategis. Ada empat prinsip yang ia tekankan, yaitu saling menguntungkan, kepercayaan, good after-sales service, serta continuous improvement. 

“Mengapa sponsorship itu penting? Bukan soal dana saja, tetapi bagaimana kita berpartner dengan pihak eksternal untuk menghasilkan acara yang profesional, berdampak luas, dan menjangkau banyak orang,” jelas Jiferly.  

Sementara itu, Alexandra berbicara mengenai komunikasi strategis, khususnya melalui media digital. Ia menjelaskan bahwa ruang lingkup komunikasi di UPH mencakup diseminasi informasi resmi, promosi prestasi dan aktivitas institusional, serta menjaga brand dan reputasi universitas. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang prosedur publikasi acara di lingkungan UPH agar setiap kegiatan dapat dipromosikan secara efektif dan selaras dengan identitas institusi. 

“Komunikasi itu bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi bagaimana kita bisa connect dengan audiens,” ungkap Alexandra. 

SOLID 2025 menjadi bukti komitmen UPH dalam membentuk generasi pemimpin muda yang visioner, tangguh, dan berintegritas. Melalui rangkaian materi seputar kepemimpinan, tata kelola organisasi, keterampilan komunikasi, hingga kesehatan mental, acara ini membekali para pengurus organisasi mahasiswa dengan kapasitas yang relevan dan berkelanjutan. 

Dengan bekal tersebut, para pengurus siap melanjutkan kiprahnya—berkarya, melayani, dan menghadirkan dampak nyata, baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat luas.