Mahasiswa UPH Buktikan Kreativitas Jadi Aset Menjanjikan Ala Abad Ke-21.

Guna menjawab tantangan-tantangan generasi muda di abad ke-21 ini, anak muda tidak lagi dapat bergantung pada aset-aset konvensional yang biasanya dipandang orang sebagai definisi sukses. Uang, harta, dan mobil sudah bukan menjadi aset utama penentu kesuksesan seseorang. Di era ini, muncul satu aset baru yang menjanjikan dan kini digandrungi anak muda: kreativitas. Kreativitas menjadi aset yang dapat menunjang kehidupan.

Pada acara Kafe Kita di Radio Heartline, tanggal 19 September 2019, mahasiswa dan alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) hadir sebagai narasumber untuk membuktikan bagaimana aset kreativitas ini dapat menjadi bekal generasi muda memimpin bangsa. Hadir dalam acara ini Felicia Silas, alumni UPH Business School yang kini berkarir sebagai author LINE Webtoon, serta Agnesia Cahaya, mahasiswa UPH Design Product angkatan 2015, yang mentransformasi proyek tugas akhirnya menjadi bisnis skala besar di usia yang masih belia.

Perjalanan mereka tidaklah bombastis atau sensasional. Awalnya, mereka hanyalah mahasiswa kampus biasa yang menyalurkan kreativitas sebagai hobi. “Dulu, sebelum jadi author Webtoon official, saya masuk-masukin Webtoon saya aja, tapi enggak dibayar. Cuma jadi penyalur hobi aja, karena saya senang menggambar,” jelas Felicia. Beberapa bulan kemudian, barulah Felicia dihubungi oleh manager Webtoon yang menawarkan Felicia untuk menjadi author Webtoon resmi yang memiliki kolom khusus di Webtoon, dan ini menjadi awalnya menekuni hobinya secara professional.

Usaha handbag Agnes juga tidak akan mulai tanpa adanya tugas akhir mahasiswa, yang mengharuskan semua mahasiswa Desain Produk UPH membuat suatu business product – produk yang benar-benar harus dijual kepada khayalak ramai. “Awalnya memang karena Tugas Akhir saya membuat suatu tas. Tapi memang sebenarnya sudah jadi impian saya untuk bisa jadi desainer tas dan memiliki bisnis di bidang ini,” ujar Agnes. Keunikan dari seri tas ciptaannya adalah menggabungkan bahan denim serta rotan dalam desain-desain tas berbentuk bulat, yang, menurut Agnes, memang sedang tren di kalangan anak muda. Tidak hanya itu lebih unik lagi, Agnes menggunakan tanaman sebgai pewarna alami tas. “Yang unik dari tas ini adalah kita menggabungkan antara denim dan rotan. Tetapi selain dari bahan, letak kreativitasnya juga ada pada teknik pembuatan. Warna biru denim ini kita dapatkan dari pewarna alami, yaitu tanaman indigo. Untuk rotannya, kami bekerja sama dengan pengrajin rotan di Cirebon. Pendapatan pengrajin Cirebon memang sedang kurang, dan dari sini, kita juga ikut memberdayakan mereka, sekaligus meningkatkan nilai craftmanship,” jelas Agnes.

Kini, Felicia sudah memiliki 13.5 juta subscriber dalam ceritannya di Webtoon Wonderwall, dan Agnes sudah menjual brand-nya, @caleoofficial, di Bali maupun Amerika Serikat. Testimoni alumni serta mahasiswa UPH yang bisa merintis kesuksesan melalui aset modern, yaitu kreativitas, tidak lepas dari proses pembelajaran yang terjadi di kampus. Dengan sistem pembelajaran yang berfokus pada implementasi nyata serta berfokus pada memberi dampak signifikan untuk masyarakat sekitar, mahasiswa UPH selalu dituntut untuk dapat mempraktekkan ilmu yang telah didapat di kelas dalam situasi masyarakat yang berbeda-beda. Inilah kreativitas.

Proses pembelajaran di UPH tidak hanya mengajarkan peserta didik untuk dapat mengingat fakta-fakta yang diajarkan di kelas. Bahkan, pembelajarn di UPH tidak hanya menuntut mahasiswa untuk dapat mengembangkan ilmu pembelajaran tanpa tujuan yang jelas. UPH melatih setiap mahasiswanya untuk menjadi kreatif sambil melihat kebutuhan serta peluang yang ada di dunia nyata. Dengan aset kreativitas yang terus digencarkan di kalangan generasi muda, sistem ini secara langsung mengedukasi mahasiswa akan pentingnya aset kreativitas, dan bagaimana aset ini dapat menjadi penopang hidup: bisa menghasilkan uang yang nantinya dapat digunakan kembali untuk menunjang proses kreatif yang digandrungi mahasiswa. Diharapkan dari testimoni alumni serta mahasiswa UPH ini, mahasiswa serta generasi muda di Indonesia semakin berani untuk meninggalkan konsep aset yang lama dan menekuni aset kreativitas dalam masing-masing bidang yang mereka miliki, karena aset tersebut menjanjikan untuk kehidupan.


baca juga:

Desain Produk: Keunggulan Jurusan & Prospek Karier