UPH Tuan Rumah Launching Karya Baru Ananda Sukarlan.

11 Oktober 2019 – Komponis dan pianis Ananda Sukarlan akan mengunjungi Universitas Pelita Harapan (UPH) selama dua hari, pada 30 dan 31 Oktober 2019, untuk serangkaian acara yang berpuncak dengan konser launching karya barunya, Rapsodia Nusantara no. 24.

Di UPH, Ananda akan memberikan Piano Masterclass, pada 30 Oktober 2019, dan Music Composition Seminar dilanjutkan interactive talkshow, pada 31 Oktober 2019. Dalam seminar ini Ananda akan memaparkan proses kreatif musik dan Arts leadership, yang pada dasarnya adalah manajemen karir dari musikus klasik. Masterclass dan seminar ini terbuka untuk mahasiswa Conservatory of Music (CoM) UPH dan publik.

Puncak kunjungannya akan digelar dalam sebuah Gala Concert bertajuk ‘Indonesia in Harmony’ di Grand Chapel kampus UPH, Karawaci Tangerang, 31 Oktober 2019, pukul 18.00 WIB. Dijuluki “One of the world’s leading pianists … at the forefront of championing new piano music” oleh harian Sydney Morning Herald, Ananda akan mempersembahkan karya barunya setelah seminggu sebelumnya diperdanakan di forum internasional Ubud Writers & Readers Festival, pada 24 Oktober 2019, yang dihadiri 170 seniman dari seluruh penjuru dunia.

Dalam konser ini, Ananda Sukarlan akan memainkan karya barunya, Rapsodia Nusantara no. 24 yang khusus dipesan oleh Yayasan Tifa, sebuah organisasi sipil yang mempromosikan terwujudnya masyarakat terbuka berlandaskan kebhinekaan, kesetaraan dan keadilan. Yayasan Tifa mendedikasikan karya baru Ananda Sukarlan ini untuk memperingati tokoh perdamaian Papua, Pater Neles Tebay yang wafat 14 April 2019 lalu. Para dosen dan mahasiswa UPH juga akan memainkan karya-karya Ananda yang lain, hasil dari masterclass mereka sejak sehari sebelumnya dengan sang komponis.

Pilihan Ananda untuk hadir di UPH memiliki misi untuk mendorong lahirnya musikus Indonesia berkualitas.

“UPH adalah tempat yang tepat untuk memperkenalkan karya baru saya ini karena di sana ada Fakultas Musik berkualitas tinggi tempat para musikus masa depan digodok,” kata Ananda.

“Saya mengharapkan para pianis lulusan UPH bisa memainkan karya ini nantinya, juga Rapsodia Nusantara lainnya, yaitu karya-karya yang berdasarkan lagu-lagu tradisional Nusantara dan telah dimainkan oleh ratusan pianis dari berbagai negara. Jangan cuma dimainkan oleh pianis asing dong, walaupun itu penting untuk memperkenalkan budaya kita ke dunia internasional, tapi pianis kita akan mendapatkan identitas artistik yang kuat jika memainkan karya bangsanya sendiri,” lanjutnya.

Ananda secara pribadi memotivasi para musikus tanah air untuk terus meningkatkan kualitas dan berkontribusi bagi masyarakat melalui musik. Hal ini ia sampaikan langsung melalui vlog di Instagramnya @anandasukarlan.

“Ini penting banget,” kata Ananda. “Percuma kalau seorang musikus bisa main dengan teknik dan musikalitas yang tinggi tapi tidak dapat menemukan tempatnya di masyarakat dan berkarir di bidang musik. Sudah berapa ribu musikus klasik handal di Indonesia yang berprofesi bukan dalam bidangnya, dengan alasan ‘musik klasik tidak diterima masyarakat’ dsb. Kalau pasar itu tidak ada, ya kita yang harus menciptakan pasarnya,” tandasnya.

“Saya berharap akan ada mahasiswa atau alumni UPH yang memenangkan Ananda Sukarlan Award (ASA) 2020. Walau belum sampai menjadi juara pertama, tapi banyak dari UPH yang sudah masuk final, ya moga moga tahun depan 2020 dari UPH ada yang bisa memenangkan ASA,” tambahnya.

Untuk menghadiri serangkaian acara #AnandaSukarlanGoesToUPH ini, bisa cek hashtag ini di Instagram atau hubungi Julie (082123359985) dan Olivia (08111698800).