Personal approach dan Attention to the Detail Dalam Desain.

Personal approach dan attention to the detail merupakan fokus utama dalam desain interior karya Leo Einstein Franciscus, Designer Interior and Architecture dengan bendera Einstein and Associates. Selama kariernya tercatat 25 karya desain interior yang dihasilkannya. Diakuinya, angka tersebut memang tidak banyak, namun bagi Einstein orientasi kariernya memang bukan kuantitas proyeknya, tetapi kualitas dari proyek-proyek yang dikerjakannya. Dengan kata lain, kerja maksimal, detail, dan originalitas menjadi standar utama karya-karyanya.

“Saya menerapkan hubungan yang personal dengan para klien dan melihat mereka sebagai teman, sehingga proses komunikasi menjadi lebih mudah dan bersifat dua arah,” tuturnya yang belum lama ini menyelesaikan hasil karyanya di The Garden Restaurant Lippo Mall Puri.

Pria yang akrab disapa Einstein ini memiliki ciri khas dalam merancang desainnya seperti layout yang teratur, serta memanfaatkan setiap sudut ruangan agar dapat menjadi spot dengan desain yang menarik. Bahkan, di setiap karya desainnya selalu menyimpan pesan yang berbeda-beda tanpa meninggalkan ciri khasnya dalam mendesain. Hal ini yang diterapkannya juga dalam seluruh desain restaurant The Garden yang memiliki desain detail, menarik, dan nuansa berbeda di setiap bagian ruangan.

“Saya ingin orang yang datang akan mendapat pengalaman dan perasaan berbeda dalam setiap kunjungannya ke restaurant melalui desain ruangan yang saya buat dalam setiap bagian restaurant. Karena bagi saya menjalankan bisnis food and beverages tidak hanya sekedar menjual makanan, tapi menawarkan pengalaman yang menarik untuk customer melalui ambiance dan desain contohnya,” jelas Einstein.

Perannya sebagai desainer tidak hanya sebatas menawarkan konsep layout ruangan, namun lebih dari itu melalui personal approach ini Einstein selalu menyampaikan insight untuk semakin meningkatkan kualitas proyek kliennya. Sebagai contoh salah satu proyek yang sangat berkesan baginya, yaitu ketika ia dipercaya untuk menciptakan desain Bottega Ristorante – Restaurant italia yang ternama. Bagaimana melalui desain visual yang ia tawarkan, pemilik restaurant ini akhirnya meningkatkan menu makanan dari yang hanya menjual menu sandwich menjadi menu khas Italia yang berkelas.

“Hingga sekarang desain interior dari 6 restaurant dari grup Bottega merupakan hasil karya saya. Bekerja dengan owner ini sangat berkesan, karena Bottega mampu membebaskan saya dalam berkarya untuk memvisualisasikan restaurant yang pada akhirnya tidak hanya menyajikan makanan berkelas, namun desain arsitektur dan interior yang memanjakan mata,” jelasnya.

Dibalik karya desain yang dihasilkannya, Einstein mengakui, banyak diinspirasi dari apa yang didapat selama kuliah di Arsitektur UPH.

“Terlebih karena para dosennya merupakan praktisi. Sistem pembelajaran mendorong saya untuk berpikir out of the box. Kita diminta untuk selalu mencoba hal yang berbeda, challenging. UPH juga mampu mengembangkan kemampuan leadership saya dan ini sangat berguna dalam bekerja” tambahnya.

Setelah bekarya kurang lebih 7 tahun dengan bendera Einstein and Associates, Einsten menyampaikan bahwa seorang desainer harus memiliki kemauan untuk mengeksplorasi dan observasi. Seperti yang ia lakukan, di antaranya lewat traveling, melihat referensi, dan menjadikan ilmu yang diperoleh selama kuliah sebagai fondasi.


baca juga:

Arsitektur: Info Kuliah, Prospek Kerja, hingga Profil Alumninya