Teknologi Pangan UPH Pamerkan 30 Karya Inovasi Pangan Pada Masyarakat.

Saat ini ketahanan pangan masih menjadi persoalan yang dihadapi oleh Indonesia. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan ketahanan pangan. Nyatanya, hak untuk memperoleh pangan juga merupakan bagian dari hak asasi manusia, seperti yang tercantum pada pasal 27 UUD 1945. Hal tersebut yang menjadi dasar Program studi Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH) berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan ketahanan pangan melalui acara Food Explore 12.

Dengan mengusung tema “Food Security: Diverse Food Utilization” sebagai langkah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, Teknologi Pangan UPH menggelar pameran Rumah Inovasi yang menampilkan 30 karya inovasi makanan dan minuman, yang berlangsung pada 2-3 November 2019, di Lippo Mall Puri, Jakarta.

Menurut Ir. W. Donald R. Pokatong, M. Sc., Ph.D., Ketua Program Studi Teknologi Pangan UPH, tema yang diangkat oleh Food Explore 12 sangat relevan dengan tema hari pangan sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2019, yang menjabarkan bahwa dunia harus terlepas total dari kelaparan dengan mengkonsumsi diet sehat, dan hal ini bisa tercapai jika ketahanan pangan telah terjamin baik.

“Acara ini diadakan untuk menyiapkan dan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di bidang pangan. Lalu, agar mereka memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, serta mendorong mahasiswa untuk selalu up to date dengan perkembangan teknologi pangan”, seru Ir. Donald Pokatong.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini mahasiswa ditantang untuk menggelar pameran Rumah Inovasi Food Explore 12 diluar kampus UPH. Selain menjadi tantangan, masyarakat luas juga bisa melihat dan mencicipi inovasi pangan lokal yang dibuat oleh mahasiswa, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan ketahanan pangan lokal.

“Hal yang ingin kami capai adalah agar masyarakat luas juga bisa mengetahui bahwa pameran seperti ini dapat diadakan oleh mahasiswa untuk memperkenalkan inovasi dan kreativitas makanan yang mereka ciptakan”, tambah Ir. Donald Pokatong.

Dimas – ketua Food Explore 12, melihat acara ini sebagai dorongan bagi mahasiswa Teknologi Pangan UPH untuk menciptakan suatu inovasi dalam bidang pangan dengan membuat beragam produk makanan yang memanfaatkan bahan pangan lokal.

Salah satu karya yang dipamerkan adalah minuman yang sedang viral saat ini, bubble milk tea. Pada umumnya bubble milk tea dibuat dari susu sapi dan tepung tapioka yang kurang memiliki nutrisi. Namun, Michael dan Stephanie mengubah minuman ini menjadi minuman yang sehat dan nikmat.

“Minuman bubble milk tea yang kami buat ini sangat unik karena tidak menggunakan susu sapi, yang artinya tidak ada kandungan laktosa sehingga bisa diminum oleh semua kalangan. Idenya sebenarnya sederhana, karena kami juga pecinta bubble milk tea. Oleh karena itu, kami ingin membuat minuman bubble milk tea versi sehat”, tutur Michael dan Stephanie.

Pameran Rumah Inovasi ini sekaligus menjadi puncak acara dan penutup Food Explore 12 untuk mengekspos inovasi pangan lokal yang diciptakan oleh mahasiswa. Selain pameran inovasi makanan dan minuman, juga terdapat berbagai performance dari mahasiswa Teknologi Pangan UPH.