Dr. Amelda Pramezwary: Perjalanan dan Dedikasi dalam Industri Pariwisata Indonesia.

“Saya melihat pariwisata adalah suatu industri yang tidak akan ada matinya. Industri yang sangat dibutuhkan oleh semua orang, terlebih anak-anak muda sekarang yang kerap menyebutnya sebagai ‘self-healing’. Jadi as long as people live, mereka pasti akan membutuhkan rekreasi. Pariwisata adalah people industry, saya senang bersosialisasi dan berinteraksi dengan banyak orang dan pariwisata merupakan sektor unggulan dari Indonesia yang kaya akan kekayaan alam dan budayanya. Jika ditanya apakah bidang pariwisata adalah passion saya, sudah pasti jawabannya iya. Saya begitu jatuh cinta dengan dunia pariwisata sejak dulu,” kata Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., M.M., CHE, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pengelolaan Perhotelan Universitas Pelita Harapan (UPH). 

Sejak kecil, Amelda atau yang akrab disapa Amez senang bersosialisasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Ia melihat pariwisata adalah salah satu industri yang menempatkan manusia sebagai elemen kunci dalam keseluruhan ekosistemnya, baik sebagai wisatawan maupun sebagai penyedia layanannya. Hal inilah yang membuat ia akhirnya memutuskan untuk mengambil pendidikan tinggi vokasi di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung atau yang saat ini dikenal dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Magister Manajemen UPH pada 2000, serta Program Doktor Manajemen Pelayanan di Universitas Trisakti pada 2016.    

Setelah lulus dari Poltekpar NHI Bandung, Amez bekerja di sebuah hotel yang ada di Jakarta, sebelum memutuskan untuk beralih ke dunia pendidikan. Berlandaskan pada kerinduannya untuk mengajar, maka pada tahun 1997, ia menjadi dosen di Akademi Pariwisata Pelita Harapan (APPH), yang kini telah berkembang menjadi Fakultas Pariwisata UPH. Di UPH, ia mengajar berbagai mata kuliah seperti Etika dan Protokol, Manajemen Pelayanan untuk Perhotelan dan Pariwisata, Desain, Perencanaan dan Pengembangan Fasilitas Hotel, serta Pariwisata Berkelanjutan. Minatnya meliputi gastronomi berkelanjutan, manajemen pelayanan, dan pariwisata berkelanjutan. Sejak 2012, Amez dipercaya menjadi Kaprodi Pengelolaan Perhotelan UPH.  

Melalui profesinya saat ini, ia bertekad untuk menjadi seseorang yang menginspirasi, mengajar, memberikan wawasan, dan berkontribusi pada perkembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Amez mewujudkan komitmen ini dengan memberikan pengajaran dan arahan kepada mahasiswa UPH tentang pelaksanaan pariwisata yang berprinsip pada konsep berkelanjutan. 

“Pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan manfaat ekonomi sambil mengurangi dampak negatif dari aktivitas pariwisata. Kami ingin memastikan bahwa konsep keberlanjutan dapat diwujudkan dengan mempelajari pengelolaan pariwisata yang bijaksana sejak awal. Di UPH, kurikulumnya dirancang agar mahasiswa memahami prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, termasuk tata kelola yang baik, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, dan melestarikan budaya serta lingkungan. Kami berupaya mendidik mahasiswa agar mampu mengimplementasikan pariwisata dengan prinsip-prinsip berkelanjutan,” jelas Amez. 

Bagi Amez, berprofesi sebagai dosen tentunya juga memiliki tantangan tersendiri. Ia mengaku menjadi dosen harus selalu memperbaharui metode pengajaran mengikuti tren generasi yang ada. Menurutnya, setiap generasi memiliki karakter yang berbeda-beda dan sebagai dosen ia harus terus menyesuaikan gaya pengajarannya agar para mahasiswa memahami pembelajaran. 

“Khususnya dalam pendidikan vokasi, kita mengalami perubahan signifikan, terutama dalam metode pengajaran. Kami harus memastikan bahwa metode ini membekali mahasiswa dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang tepat untuk menghadapi tantangan di masa depan. Jadi, tantangannya besar bagaimana mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakter generasi saat ini,” ungkap Amez. 

Selain menjadi dosen, Amez juga berperan aktif sebagai Koordinator Sekretariat Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) yang merupakan lembaga akreditasi kuasi pemerintah (Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif/Kemenparekraf) yang dibentuk pada tahun 2019. ISTC berperan untuk membantu semua program-program pemerintah terkait pariwisata berkelanjutan. Sebagai koordinator sekretariat, Amez turut memberikan bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan yang mensosialisasikan banyak hal terkait gerakan pariwisata berkelanjutan di Indonesia kepada masyarakat.   

Lebih jauh, bagi Amez, pariwisata adalah dunia yang seru dan menantang sekaligus, sehingga ia menyarankan para mahasiswa untuk memiliki tekad dan mental yang kuat serta komitmen untuk terus berkembang. 

“Pariwisata adalah industri yang melibatkan banyak orang. Berinteraksi, berkolaborasi, dan bersosialisasi dengan banyak orang bukanlah hal yang mudah. Kita harus memiliki berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di dunia pariwisata masa depan. Berikan yang terbaik, tingkatkan diri, dan yakinlah bahwa Anda bisa menjadi pelaku pariwisata yang sukses,” demikian pesannya. 

 

Tentang Fakultas Pariwisata UPH 

Fakultas Pariwisata UPH senantiasa berinovasi dan menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dilengkapi dengan fasilitas lengkap, kurikulum unggul, dan dosen-dosen yang kompeten; Fakultas Pariwisata siap mendidik para mahasiswa baik yang mengikuti pendidikan di program Diploma (D4), Strata Satu (S1), dan juga di program Magister (S2). Untuk informasi lebih lanjut mengenai program D4 dan S1 Pariwisata UPH, hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini dan hubungi 0812-8535-2278 atau daftar di siniuntuk program Pascasarjana Pariwisata UPH.